Breaking News

Cerita Berita seni dan Budaya serta penghargaan Lima Gunung Dari Magelang


 Jacob Ereste :

*Cerita dan Berita Seni dan Budaya Serta Penghargaan Lima Gunung Dari Magelang*



Cerita tentang Festival Seni dan Budaya Lima Gunung diungkapkan Prof. Dr (HC) KH. Habib Khirzin dari kawasan Borobudur Muntilan, Magelang, Jawa Tengah, 11 Juli 2025, seusai menerima Award dari Komunitas Seni Budaya Antar Budaya dan Antar Iman di Padepokan Tjipto Boedoyo, Magelang.


Festival Lima Gunung seperti yang dilansir dari situs Kemendikbud, katanya telah menjadi momentum penting dalam kalender budaya Indonesia. Karena sejak beberapa tahun silam festival ini dilakukan dengan beragam kegiatan yang menggabungkan keindahan alam, seni dan budaya yang mengekspresikan kearifan kehidupan warga masyarakat setempat.


Pameran seni dan budaya yang berbasis tradisional hingga lomba fotografi yang merekam perjalanan sejarah lokal serta lokakarya yang mengedukasi tentang alam dan kearifan lokal menjadi daya tarik tersendiri dalam pagelaran yang unik. Tarian sufi yang diadopsi dari jurus tasawuf Jalaluddin Rumi pun mengiringi sambutan Presiden Budayawan Lima Gunung yang disampaikan Sutanto Mendut sesuai do'a pembukaan dilakukan oleh H. Supandi yang baru saja pulang dari menunaikan ibadah haji ke Mekkah.


Pemberian piagam penghargaan bertajuk Lima Gunung Award dipersembahkan kepada KH. Hamam Djafar, pendiri, pengasuh sekaligus pemimpin Pondok Pesantren Pabelan yang diwakili oleh KH. Ahmad Najib Amin Hamam bersama KH. Muhammad Habib Khirzin, Duta Perdamaian Internasional serta Pastor Gabriel Possenti Sindhunata SJ, pendiri Ormah Budaya Petruk serta Jacob Oetama, pendiri Harian Pagi Kompas berikut kelompok musik Kiyai Kanjeng yang dibesut dan dipimpin Emha Ainun Najib.


Masing-masing penerima penghargaan Lima Gunungan ini menyampaikan orasi budaya. Dan KH. Muhammad Habib Khirzin memapar budaya dan perdamaian dunia dalam bahasa Jawa kromo inggil sebagai bagian dari ekspresi kearifan lokal yang tak lekang dari kikisan jaman. Hingga acara pemberian penghargaan ditutup sesuai sambutan singkat dari Bupati Magelang untuk sholat Jumat bersama di tempat Padepokan yang asri dan mengesankan itu.


Menurut KH. Habib Khirzin, sebuah silaturrahmi seni dan budaya yang sungguh srawung dengan nilai sosial yang mempertemukan perjumpaan antar generasi dan profesi sungguh sangat mencerahkan, ujar Pembina Utama GMRI --Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia -- yang giat berkiprah membangun gerakan kebangkitan dan kesadaran spiritual untuk semua bangsa di dunia dengan pusatnya di Indonesia. 


Demikianlah acara festival Lima Gunung sebagai wadah silaturahmi.lintas budaya, lintas iman dan lintas profesi dan generasi yang mengusung nilai-nilai spiritual, sosial dan kultural dalam acara pertemukan elemen bangsa antar seniman, budayawan, tokoh lintas iman dan warga masyarakat yang guyub serta rukun dan damai dalam suasana dan cuaca yang dingin dan sejuk dari hingar bingar kegaduhan politik yang semakin memanas di negeri ini.



Jakarta, 12 Juli 2025.bppkri berantas com.

Type and hit Enter to search

Close